Search This Blog

Tuesday, January 10, 2017

TINJAUAN PUSTAKA makalah taksonomi tumbuhan




BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A . Landasan teori
Berdasarkan pengelompokan tumbuhan dibagi kedalam tumbuhan berpembuluh dan tumbuhan tidak berpembuluh. Yang tidak berpembuluh ini di bagilagi menjadi tidak berbiji dan berbiji kemudian yang berbiji dibagi lagi menjadi tumbuhan gymnospermae dan angiospermae.
Berdasarkan morfologi atau susunan tubuh tumbuhan bisa dibedakan lagi atas dua jenis kelompok besar yakni :
1. Tumbuhan Tidak Berpembuluh (Thallophyta) yang meliputi Lumut (Bryophyta)
2. Tumbuhan Berpembuluh (Tracheophyta ) yang meliputi Paku-pakuan (Pteridophyta ) dan Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)

Ciri-ciri tumbuhan
1. eukariotik, multiseluler, fotosintetik yang beadaptasi dari lingkungan darat.
2. mempunyai pergiliran keturunan generasi sporofit dan gametofit.
3. reproduksi dan perkembangan : embrio berkembang dalam gametagium betina.
Pengelompokan tumbuhan
A . Tumbuhan tidak berpembuluh (bryophyta = lumut )
Karakteristik lumut yaitu tidak memiliki klorofil, belum memiliki (floem, xilem), Tumbuh di tempat yang lembab, Belum dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun,  Peralihan antara tumbuhan Thallophyta dan Cormophyta, Autotrof,  Reproduksi sexual dan asexual, Sebagian lumut tubuhnya berupa talus (lembaran), Sebagian lagi telah memiliki organ mirip akar (rizoid), batang, dan daun, siklus hidupnya meliputi generasi gametofit dominan sporofit tereduksi dan banyak dimanfaatkan sebagai tumbuhan pionir, penutup tanah.






Tumbuhan lumut mengalami pergiliran keturunan dalam daur hidupnya.Apa yang dikenal orang sebagai tumbuhan lumut merupakan tahap gametofit (tumbuhan penghasil gamet) yang haploid (x = n). Dengandemikian, terdapat tumbuhan lumut jantan dan betina karena satu tumbuhan tidak dapat menghasilkan dua sel kelamin sekaligus. Sel-sel kelamin jantan (sel sperma) dihasilkan dari anteridium dan sel-selkelamin betina (sel telur atau ovum) terletak di dalam arkegonium. Kedua organ penghasil sel kelamin ini terletak di bagian puncak dari tumbuhan.Anteridium yang masak akan melepas sel-sel sperma. Sel-sel sperma berenang (pembuahan terjadi apabila kondisi lingkungan basah) menuju arkegonium untuk membuahi ovum. Ovum yang terbuahi akan tumbuh menjadi sporofit yang tidak mandiri karena hidupnya disokong oleh gametofit. Sporofit ini diploid (x = 2n) dan berusia pendek (3-6 bulan untuk mencapai tahap kemasakan). Sporofitakan membentuk kapsula yang disebut sporogonium pada bagian ujung. Sporogonium berisi spora haploid yang dibentuk melalui meiosis. Sporogonium masak akan melepaskan spora. Spora tumbuh menjadi suatu berkas-berkas yang disebut protonema. Berkas-berkas ini tumbuh meluasdan pada tahap tertentu akan menumbuhkan gametofit baru.

Tumbuhan lumut terdiri beberapa kelas :
1. Lumut Hati ( Hepaticeae )
a. Ciri-ciri
tubuhnya berbentuk lembaran, menempel di atas permukaan tanah,pohon atau tebing terdapat rizoid berfungsi untuk menempel dan menyerap zat-zat makanan tidak memiliki batang dan daun reproduksi secara vegetatif dengan membentuk gemma (kuncup), secara
generatif dengan membentuk gamet jantan dan betina
b. Contoh: Marchantia, Ricciocarpus dan Lunularia.

2. Lumut tanduk (Anthoceratopsida)
a. Ciri-ciri
Bentuk tubuhnya seperti lumut hati yaitu berupa talus, tetapi sporofitnya berupa kapsul memanjang.Sel lumut tanduk hanya mempunyai satu kloroplas.Hidup di tepi sungai, danau, atau sepanjang selokan. Reproduksi seperti lumut hati
b. Contoh: Anthocerros sp.

3. Lumut daun ( Bryopsida )
a. Ciri-ciri
Lumut daun juga disebut lumut sejati. Bentuk tubuhnya berupa tumbuhan kecil dengan bagian seperti akar(rizoid), batang dan daun.Reproduksi vegetatif dengan membentuk kuncup pada cabang-cabang batang.Kuncup akan membentuk lumut barutubuhnya berbentuk lembaran,
b. Contoh: Spagnum fibriatum, Spagnum squarosum.

Manfaat
Bahan obat untuk sakit hepatitis (liver) Contoh : Marchantia. Sebagai bahan pembalut dan sumber bahan baker Contoh : Sphagnum (lumut gambut ).Sebagai obat kulit dan mata
Contoh : Sphagnum (lumut gambut ),  Penyedia oksigen, Penyimpan air (karena sifat selnya yang menyerupai spons). Sebagai penyerap polutan.

B .tumbuhan berpembuluh

Karakteristik Mempunyai jaringan pembuluh : xilem dan floem , Memiliki akar, batang, dan daun sejati ,  Penyerapan air dilakukan oleh akar ,Tidak mempunyai rizoid, Menghasilkan sperma berflagel atau tidak berflagel, Siklus hidup: generasi sporofit dominan generasi gametofit tereduksi .

B.1. tumbuhan berpembuluh tanpa biji (pterydopyta = paku)

Berkembang biak dengan spora, Spora dihasilkan di dalam sporangium, Sporangium dapat tersusun dalam strobilus, sorus, sinangium, Sperma berflagel, perlu air untuk fertilisasi,  Siklus hidup: generasi sporofit dominan, hidup bebas generasi gametofit tereduksi, hidup bebas , banyak dimanfaatkan sebagai  : tanaman hias, media anggrek, bahan kerajinan tangan

Siklus hidup tumbuhan paku mengenal pergiliran keturunan, yang terdiridari dua fase utama: gametofit dan sporofit. Tumbuhan paku yang mudah kita lihat merupakan bentuk fase sporofit karena menghasilkan spora. Bentuk generasi fase gametofit dinamakan protalus atau protalium yang berwujud tumbuhan kecil berupa lembaran berwarna hijau, mirip lumut hati, tidak berakar (tetapi memiliki rizoid sebagai penggantinya), tidak berbatang, tidak berdaun. Prothallium tumbuh dari spora yang jatuh ditempat yang lembab. Dari prothallium berkembang anteridium (organ penghasil spermatozoid atau sel kelamin jantan) dan arkegonium (organ penghasil (ovum atau sel telur). Pembuahan mutlak memerlukan bantuan air sebagai media spermatozoid berpindah menuju archegonium. Ovum yang terbuahi berkembang menjadi zigot, yang pada gilirannya tumbuh menjadi tumbuhan paku baru.

Klasifikasi
Tumbuhan paku terdiri beberapa kelas :
1. Kelas Psilopsida (paku purba)
a) Ciri-ciri
 Daun mikrofil, Batang bercabang dikotom, dan berfungsi dalam fotosintesis, Pada ruas-ruas batang dihasilkan sporangium, Spora dihasilkan oleh sporangium
b) Contoh : Psilotum nodum

2. Kelas Sphenopsida (paku ekor kuda )
a) Ciri-ciri
Hidup di daerah sub tropis, terutama di rawa, Memiliki daun mikrofil
Spora dihasilkan oleh strobilus, Batang keras dan berongga, mengandung silika
b) Contoh : Equisetum debile, Equisetum palustre

3. Kelas Lycopsida (paku kawat)
a) Ciri-ciri
Memiliki daun yang berukuran kecil (mikrofil), Spora dihasilkan oleh strobilus (kumpulan sporofil yang berbentuk kerucut), Pada selaginella, jenis spora yang dihasilkan ada 2 macam, yaitu mikrospora dan megaspora, Mikrospora akan berkembang menjadi gametofit jantan, sedang megaspora akan berkembang menjadi gametofit betina
b) Contoh :Lycopodium cernuum, Lcopodium clavatum,Selaginella

4. Kelas Filicinae (paku sejati)
a) Ciri-ciri
Telah dapat dibedakan akar, batang dan daunnya, Spora dihasilkan pada sporofil, terutama di bawah daunnya, Daun mudanya tumbuh menggulung (circinatus)
b) Contoh : Adiatum cuneatum (suplir), Alsophila glauca, Marselia crenata(semanggi), Dryopteris felix-mas

Bedasarkan bentuk dan fungsinya daun paku dibedakan sebagai berikut:
a. Bentuk
Makrofil : daun berukuran besar
Mikrofil : daun berukuran kecil
b. Fungsi
Sporofil : penghasil spora
Tropofil : digunakan untuk berfotosintesis

Berdasarkan bentuk dan jeis sporanya paku dapat dibedakan menjadi :
1. Paku homospor : paku yang bentuk dan jenis sporanya sama.
Contoh : lycopodium ( paku kawat )
Filicinae ( Paku darat )
2. Paku peralihan : Paku yang bentuk sporanya sama tetapi jenis sporanya
berbeda
Contoh L: Equisetum debile ( Paku ekor kuda )
3. Paku Heterospor : Paku yang bentuk dan jenis sporanya berbeda
Contoh : Marsilea crenata ( Paku semanggi )


B.2. tumbuhan berpembuluh berbiji
Karakteristik
Berkembang biak dengan biji, Biji dihasilkan di dalam buah, atau tidak di dalam buah, Sperma umumnya tidak berflagel, tdk perlu air untuk fertilisasi. Siklus hidup : generasi sporofit dominan, hidup bebas generasi gametofit tereduksi, tidak hidup bebas

B.2.1.GYMNOSPERMAE (Tumbuhan Berbiji Terbuka)
Berkembang biak dengan biji,  Biji tidak dilindungi jaringan buah. Struktur reproduksi terdapat pada kerucut (strobilus). Siklus hidup: generasi sporofit dominan, hidup bebas generasi gametofit tereduksi, tidak hidup bebas . bermanfaat untuk tanaman hias, bahan makanan, kayu, bahan kertas, terpentin.
Organ reproduksi pada gymnospermae disebut konus atau strobilus.Didalam strobilus jantan terdapat banyak anteridium yang mengandung sel-sel induk butir serbuk. Sel-sel tersebut bermeiosis dari setiap sel induk terbentuk 4 butir serbuk yang bersayap.Pada strobilus betina terdapat banyak arkegonium. Pada tiap-tiap arkegonium terdapat satu sel induk lembaga yang
bermeiosis sehingga terbentuk 4 sel yang haploid. Tiga mati, dan satu sel hidup sebagai sel telur.
Arkegonium ini bermuara pada satu ruang arkegonium.Proses Penyerbukan dan Pembuahan: Strobilus jantan => serbuk sari => jatuh pada tetes penyerbukan (ujung putik)=> buluh serbuk => membelah => inti tabung dan inti spermatogen => inti spermatogen => membelah => dua inti sperma => membuahi sel telur di dalam ruang arkegonium => zigot => lembaga di dalam biji => tumbuhan baru.
Pembuahan pada gymnospermae disebut pembuahan tunggal, karena tiap-tiap
inti sperma membuahi satu sel telur.
B.2.2.ANGIOSPERMAE (Tumbuhan Berbiji Tertutup)
Berkembang biak dengan biji, Biji dilindungi jaringan buah. Struktur reproduksi terdapat pada bunga. Siklus hidup:  generasi sporofit dominan, hidup bebas generasi gametofit tereduksi, tidak hidup bebas . dapat dimanfaatkan untuk: bahan pangan, sandang, papan, tanaman hias, obat . Angiosperma terdiri atas 2 kelas : Monokotil dan Dikotil
Proses Penyerbukan dan Pembuahan
Butir serbuk/serbuk sari => menempel pada kepala putik =>membentuk buluh serbuk (2 inti, inti vegetatif dan inti generatif) berjalan ke arah mikropil (pintu kandung lembaga) =>inti generatif membelah => 2 inti sperma => sampai dimikropil, inti vegetatif mati => satu inti sperma membuahi sel telur => embrio. Satu inti sperma lain membuahi inti kandung lembaga => endosperma (makanan cadangan bagi embrio).
Karena pembuahannya berlangsung dua kali maka pembuahan pada Angiospermae disebut pembuahan ganda.
Embrio pada tumbuhan berbiji tertentu dapat terbentuk karena beberapa sebab.
1. Melalui peleburan sperma dan ovum (amfimiksis)
2. Tidak melalui peleburan sperma dan ovum (apomiksis), yang dapat dibedakan atas:
a. Apogami : embrio yang terbentuk berasal dari kandung lembaga. Misalnya : dari sinergid dan antipoda.
b.Partenogenesis : embrio terbentuk dari sel telur yang tidak dibuahi.
c.Embrio adventif : merupakan embrio yang terbentuk dari sel nuselus,yaitu bagian selain kandung lembaga. Apomiksis dan amfimiksis dapat terjadi bersamaan, maka akan terbentuk lebih dari satu embrio dalam satu biji, disebut poliembrioni. Peristiwa ini seringdijumpai pada nangka, jeruk dan mangga.
b.Aseksual (Vegetatif )
Istilah propagasi vegetatif diberikan untuk reproduksi vegetatif/tumbuhan berbiji. Pada proses propagasi bila bagian tubuh tanaman terpisah maka bagian tersebut akan berkembang menjadi satu/lebih tanaman baru. Propagasi vegetatif alamiah dapat terjadi dengan menggunakan organ-organ sebagai berikut :
a. Stolon
Stolon adalah batang yang menjalar di atas tanah. Di sepanjang stolon dapat tumbuh tunas adventisia (liar), dan masing-masing tunas ini dapat menjadi anakan tanaman. Contoh: pada rumput teki, rumput gajah dan strawberi.
b. Akar tinggal atau rizom
Rizom adalah batang yang menjalar di bawah tanah, dapat berumbi untuk menyimpan makanan maupun tak berumbi. Ciri rizom adalah adanya daun yang mirip sisik, tunas, ruas dan antar ruas. Rizom terdapat pada bambu,dahlia, bunga iris, beberapa jenis rumput, kunyit, lengkuas, jahe dan kencur.
c. Tunas yang tumbuh di sekitar pangkal batang
Tunas ini membentuk numpun, misalnya: pohon pisang, pohon pinang dan pohon bambu.
d. Tunas liar
Tunas liar terjadi pada tumbuhan yang daunnya memiliki bagian meristem yang dapat menyebabkan terbentuknya tunas-tunas baru di pinggir daun.
Contoh: tunas cocor bebek (Kalanchoe pinnata) dan begonia.
e. Umbi lapis
Umbi lapis adalah batang pendek yang berada di bawah tanah. Umbi lapis diselubungi oleh sisik-sisik yang mirip kertas. Contoh: tumbuhan lili, tulip
dan bawang.
f. Umbi batang
Umbi batang adalah batang yang tumbuh di bawah tanah, digunakan sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan sehingga bentuknya membesar.Pada umbi terdapat mata tunas - mata tunas yang akan berkembang menjadi tanaman baru.

Tumbuhan berbiji tertutup berdasarkan jumlah keping bijinya dibedakan menjadi dua yaitu :
1) Tumbuhan Berkeping Biji Satu (Monocotyledonae )
Ciri-ciri
Bijinya berkeping Satu
Letak pembuluh angkut tersebarBatang tidak bercabang-cabang (lurus).Tidak memiliki kambium. Bagian-bagian bunganya berjumlah 2,4,5 atau kelipatannya. Akar serabut.Mengalami pertumbuhan primer saja. Tulanga daun sejajar atau melengkung.
 Contoh : jagung, kelapa, bayam, dan lain sebagainya.

2) Tumbuhan Berkeping Biji Dua (Dicotyledonae )
 Ciri-ciri
Bijinya berkeping dua. Letak pembuluh angkut teratur. Batang bercabang-cabang. Memiliki kambium, Bagian-bagian bunganya berjumlah 3 atau kelipatannya,   Akar tunggang, Mengalami pertumbuhan primer dan sekunder, Tulang daun menjari atau menyirip Contoh : jambu, jeruk, kembang sepatu, dan lain sebagainya.


No comments:

Post a Comment