Search This Blog

Sunday, March 11, 2018

LAPORAN PRAKTIKUM PESAWAT ATWOOD


CONTOH LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR


 LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA PESAWAT ATWOOD


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Tujuan
1)      Mempelajari penggunaan Hukum-hukum Newton
2)      Mempelajari gerak beraturan dan berubah beraturan
3)      Menentukan momen inersia roda/katrol

 1.2 Dasar Teori

Hukum Newton ini menunjukan sifat benda yaitu sifat inersia namun tidak terdefinisi secara kuantitatif. Berdasarkan eksperimen serta dorongan intuitif darihokum newton pertama, Newton telah merumuskan Hukum II Newton yang terdefinisikan massa secara kuantitatif, serta memperlihatkan hubungan gaya dengan gerak benda secara kuantitatif pula. Salah satu kesimpulan Hukum II Newton ini adalah jika gayanya tetap, maka benda akan mengalami percepatan yang tetap pula. Dua massa yang digantungkan pada katrol dengan kabel, kadang-kadang disebut secara umum sebagai mesin Atwood. Pada dasarnya, pesawat Atwood ini tidak lepas dari prinsip. Prinsip hukum Newton. Dimana hukum I Newton berbunyi “Bahwa setiap benda tetap beradadalam keadaan diam atau bergerak dengan laju tetap sepanjang garis lurus kecuali jika diberi gaya total yang tidak nol”
 Hukum II Newton berbunyi “Setiap benda yang dikenai gaya maka akan mengalami percepatanyang besarnya berbanding lurus dengan besarnya gaya dan berbanding tebalik dengan besarnya massa benda.”

Keterangan :
a  = percepatan benda (ms-2)
N = massa benda (kg)
F  = Gaya (N)

 Hukum III Newton berbunyi Setiap gaya yang diadakan pada suatu benda, menimbulkan gaya lain yang sama besarnya dengan gaya tadi, namun berlawanan arah. Gaya reaksi ini dilakukan benda pertama pada benda yang menyebabkan gaya. Hukum ini dikenal dengan
Hukum Aksi Reaksi.
Faksi = -Freaksi
         Untuk percepatan yang konstan maka berlaku persamaan Gerak yang disebut Gerak Lurus Berubah Beraturan. Bila sebuah benda berputar melalui porosnya, maka gerak melingkar ini berlaku persamaan-persamaan gerak yang ekivalen dengan persamaan- persamaan gerak linier. Dalam hal ini besaran fisis momen inersia (I) yang ekivalen dengan besaran fisis massa (m) pada gerak linier. Momen inersia suatu benda terhadap poros tertentu harganya sebanding dengan massa benda tersebut dan sebanding dengan kuadrat dan ukuran atau jarak benda pangkat dua terhadap poros.


I~ m
I~ r2
Untuk katrol dengan beban maka berlaku persamaan :

                  a = (m+m1) ± m2      .g
                          m + m1 + m2 + I/ r2
dengan :
a = percepatan gerak
m = massa beban
I = momen inersia katrol
r = jari-jari katrol
g = percepatan gravitasi
         




BAB II
ALAT DAN BAHAN

2.1 Alat

1)      Pesawat atwood lengkap
a)      Tiang berskala
b)      Dua beban dengan tali
c)      Beban tambahan (dua buah)
d)     Katrol
e)      Penjepit beban
f)       Penyangkut beban
2)      Stopwatch







BAB III
METODE PERCOBAAN

3.1  Gerak Lurus Beraturan
a)      Ditimbang beban m1, m2, dan m3 (diusahakan m1=m2).
b)      Diletakkan beban m1 pada penjepit P.
c)      Beban m2 dan m3 terletak pada kedudukan A.
d)     Dicatat kedudukan penyangkut beban B dan meja C (secara tabel)
e)      Bila penjepit P dilepas, m2 dan m3 akan dipercepat antara AB dan selanjutnya bergerak beraturan antara BC setelah tambahan beban tersangkut di B. Catat waktu yang diperlukan untuk gerak antara BC.
f)       Diulangi percobaan di atas dengan mengubah kedudukan meja C (ingat tinggi beban m2).
g)      Diulangi percobaan di atas dengan menggunakan beban m3 yang lain.

Catatan :
Selama serangkaian pengamatan berlangsung jangan mengubah jarak antara A dan B.

3.2  Gerak Lurus Berubah Beraturan
a)      Diatur kembali seperti percobaan gerak lurus beraturan.
b)      Dicatat kedudukan A dan B (secara tabel).
c)      Bila beban m1 dilepas maka m2 dan m3 akan melakukan gerak lurus berubah beraturan antara A dan B, dicatat waktu yang diperlukan untuk gerak ini.
d)     Diulangi percobaan di atas dengan mengubah-ubah kedudukan B. Catat selalu jarak AB dan waktu yang diperlukan.
e)      Diulangi percobaan di atas dengan mengubah beban m3.



 







BAB IV
DATA PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN
Berdasarkan pengamatan dan percobaan yang telah dilakukan pada hari Rabu, 7 November 2012, maka didapatkan dilaporkan hasilnya sebagai berikut:
Keadaan Ruangan
P(cm)Hg
T(°C)
C(%)
Sebelum Percobaan
75,55
24
69
Sesudah Percobaan
75,5
24
75

GLB

M(g)
S(cm)
T(s)
V(cm/s)
2
20
1,5
13,33
25
1,3
19,231
4
20
1,2
16,667
25
1,4
17,857
6
20
0,7
28,571
25
1,1
22,727

GLBB

M(g)
S(cm)
T(s)
α(cm/s2)
V(cm/s)
I(cm)
2
20
1,84
11,81
21,73
2622,920
25
2,25
9,87
22,20
1274,249
4
20
1,67
14,34
23,94
18.693,43
25
1,84
14,76
27,15
7987,7
6
20
1,66
14,51
24,08
2298,5
25
1,89
13,99
26,44
1674,27






BAB V
PEMBAHASAN

 
GERAK LURUS BERATURAN (GLB)

     Lempeng 2 gram
   Diketahui :
   (s) 20 cm
         t  = 1,5 s
        v = s/t = 20/1,5 = 13,33 cm/s
   Diketahui :
   (s) 25 cm
    t  = 1,3
    v = s/t = 25/1,3 = 19,231cm/s

Lempeng 4 gram
  Diketahui :
   (s) 20 cm
    t = 1,2
    v = s/t = 20/1,2 = 16,667 cm/s
 Diketahui :
   (s) 25 cm
    t = 1,4
    v = s/t = 25/=1,4 = 17,857cm/s

Lempeng  6 gram
   Diketahui :
 (s) 20 cm
           t  = 0,7
           v = s/t = 20/0,7 = 28,571 cm/s
    Diketahui :
   (s) 25 cm
              t = 1,1
              v = s/t = 25/1,1= 22,727 cm/s




GERAK  LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB)

Lempeng 2 gram
· Diketahui :
   (s) 20 cm
       t = 1,84 s
           a = 2.s / t2
   = 2.20/1,842
 = 11,81 cm/s2
v = a x t =11,81 x 1,84 = 21,73 cm/s
I  =  {m.g/a - (2 M + m)}x R2
   =  {2. 980/11,81- ( 227,4 + 2)} x 6,4296192
   =  {1960/11,81- ( 229,4)} x 41,34
   =  2622,920
· Diketahui :
  (s) 25 cm
    t = 2,25
    a = 2.s / t2
       = 2.25/ 2,252
       = 9,87 cm/s2
    v = a x t = 9,87 x 2,25 = 22,20 cm/s
     I   =  {m.g/a - (2 M + m)}x R2
         =  {2. 980/11,81- ( 227,4 + 2)} x 6,4296192
         =  {1960/9,87- ( 229,4)} x 41,34
                   =  1274,249

Lempeng 4 gram
· Diketahui :
(s) 20 cm
    t = 1,67
    a = 2.s / t2
       = 2.20/ 1,672
       = 14,34 cm/s2
    v = a x t = 14,34 x 1,67 = 23,94 cm/s
      I  =  {m.g/a - (2 M + m)}x R2
         =  {4. 980/14,34 - ( 227,4 + 4)} x 6,4296192
         =  {3920/14,34 -( 231,4)} x 41,34
                   =  18.693,43

· Diketahui :
  (s) 25 cm
    t = 1,84
    a = 2.s / t2
       = 2.25/ 1,84
       = 14,76 cm/s2
    v = a x t = 14,76 x 1,84 = 27,15 cm/s
      I  =  {m.g/a - (2 M + m)}x R2
         =  {4. 980/14,76 - ( 227,4 + 4)} x 6,4296192
         =  {3920/14,34 -( 231,4)} x 41,34
                   =  7987,7
Lempeng 6 gram
· Diketahui :
   (s) 20 cm
    t = 1,66
    a = 2.s / t2
       = 2.20/ 1,662
       = 14,51 cm/s2
    v = a x t = 14,51 x 1,66 = 24,08 cm/s
      I  =  {m.g/a - (2 M + m)}x R2
         =  {6. 980/14,76 - ( 227,4 + 6)} x 6,4296192
         =  {5880/14,34 -( 233,4)} x 41,34
                   =  2298,5





· Diketahui :
   (s) 25 cm
    t = 1,89
    a = 2.s / t2
       = 2.25/ 1,892
       = 13,99 cm/s2
    v = a x t = 13,99 x 1,89 = 26,44 cm/s
      I  =  {m.g/a - (2 M + m)}x R2
         =  {6. 980/13,99- ( 227,4 + 6)} x 6,4296192
         =  {5880/13,99-( 233,4)} x 41,34
                   =  1674,27









                                                                       BAB VI
KESIMPULAN

Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1.  Pesawat Atwood merupakan alat yang dapat dijadikan sebagai aplikasi atau sebagai alat yang dapat membantu dalam membuktikan Hukum-hukum Newton ataupun gejala-gejala lainnya.
2.  Setiap benda mempunyai perbedaan dalam menempuh jalur dari pesawat Atwood ini yang disebabkan oleh faktor-faktor tertentu.
3.    Massa bandul dan massa beban tambahan mempengaruhi waktu dan kecepatan Gerak Lurus Beraturan (GLB) dan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) serta momen inersia yang dihasilkan.
4.    Gaya gravitasi mempengaruhi waktu dan kecepatan Gerak Lurus Beraturan (GLB) dan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) serta momen inersia yang dihasilkan.

 





DAFTAR PUSTAKA

Alonso, Marcello & Edward J. Finn. 1980. Dasar-Dasar Fisika Universitas.   Erlangga. Jakarta
Buku Penuntun Praktikum Fisika Dasar . Universitas Pakuan. Bogor
Hilliday, David & Robert Resnick. 1985. Fisika. Erlangga. Jakarta      
Tiper, Paul A. 1991. Fisika Untuk Sains dan Teknik. Erlangga. Jakarta
 







 

1 comment:

  1. mari gabung bersama kami di Aj0QQ*c0M
    BONUS CASHBACK 0.3% setiap senin
    BONUS REFERAL 20% seumur hidup.

    ReplyDelete