IDENTIFIKASI DAN DESKRIPSI KARAKTERISTIK DAN MORFOLOGI HEWAN VERTEBRATA ,KHUSUSNYA PADA KELAS AVES DAN MAMALIA
(Identification And Description Features And Morphology Vertebrate Animals, Especially In Class Aves And Mammals)
Oleh/By :
ASM
Laboratorium FMIPA UNPAK
UNIVERSITAS PAKUAN BOGOR
Tanggal praktikum 12 Desember 2013
ABSTRAK
Praktikum ini dilakukan untuk memenuhi persyaratan mata kuliah taksonomi hewan dimana mahasiswa agar dapat mengenal ciri-ciri morfologi eksternal pada kelas aves dan pada kelas mamalia sehingga mahasiswa tidak hanya mengetahui morfologi hewan secara teori saja tapi juga secara praktiknya agar mahasiswa dapat mengaplikasikan apa yang mereka pelajari di masyarakat nanti. Praktikum dilaksanakan dilaboratorium mipa biologi yaitu tanggal 12 desember 2013. Praktikum menggunakan bahan dari kelas aves (burung pipit dan gelatik) dan kelas mamalia (mencit) yang masih hidup untuk dilihat ciri-ciri morfologi eksternal dan diidentifikasikan karakteristik hewan tersebut yang kemudian dibuat kunci determinasinya dengan metode kerja melakukan pengukuran anggota tubuh pada kelas aves dan kelas mamalia.
Kata kunci : kunci deteminasi, morfologi eksternal, kelas aves, kelas mamalia
ABSTRACT
this lab is done to meet the requirements of the course in which the student animal taxonomy in order to know the characteristics of external morphology in aves class and the class of mammals so that students not only know the morphology of animals in theory but also in practice, so that students can apply what they learn in the community later. Practical Mathematics biology laboratory that carried out on 12 December 2013. Practical uses material from the class aves (sparrows and Wren) and the class of mammals (mice) were still alive to see the external morphological characteristics and identified the characteristics of the animal which then made the key determination by the method of measuring limb work on class and class aves mammals.
Keywords: Key deteminasi, external morphology, class aves, class of mammals
PENDAHULUAN
Kata Aves berasal dari kata Latin yang dipakai sebagai nama kelas, sedang Ornis dari bahasa Yunani, dipakai dalam “Ornithology” berarti ilmu yang mempelajari burung-burung. Aves adalah hewan yang paling banyak dikenal orang karena dapat dilihat dimana-mana, aktif pada siang hari dan unik dalam memiliki bulu sebagai penutup tubuh. Aves merupakan kelompok vertebrata yang hampir seluruh tubuhnya tertutup oleh bulu-bulu. Tubuh dapat dibedakan atas paruh, kepala, leher, badan, sayap, tungkai dan ekor. Bulu pada burung berguna, antara lain untuk membungkus tubuh, menjaga badan dan untuk terbang. Ukuran bulu disebabkan oleh adanya subtansi kimia dan elemen-elemen fisik. Warna bulu disebabkan oleh subtansi kimia karena adanya pigmen biochrome yang menyerap dan meantulkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu. Sedangkan warna yang timbul ialah merah, jingga, kuning, hitam, kelabu, coklat dan hijau. Warna-warna yang disebabkan oleh elemen-elemen fisik ialah putih dan biru. Kegunaan warna bulu antara lain untuk membaurkan tubuhdengan lingkunganya, untuk mengelabui predator dan untuk menarik pasangan.
Ada beberapa ciri paruh antara lain :
1 Panjang : bila ukuranya lebih panjang dari kepala
2 Pendek : bila ukuranya lebih pendek dari kepala.
3 Berkait bila bagian atas lebih panjang serta melengkung menutup bagian bawah sehingga membentuk bangunan seperti kait
4 Pipih : bila paruh kedudukanya mendatar.
5 Lurus : bila garis antara atas dan bawah lurus dari angkal sampai ujung paruh.
6 Bergigi : bila tepi paruh bagian atas bergigi.
Ada beberapa ciri sayap antara lain:
1. Panjang : bila ukuran dari benngkokan kedua sayap samai ujung, lebih panjang dari pada badan.
2. Pendek : bila bagian sayap lebih pendek dari pada badan.
3. Bulat : bila primarins bagian tengah merupakan bulu-bulu yang paling panjang, sisanya berangsur-angsur memendek.
Tipe kaki burung dapat dibedakan sebagai berikut :
1. Perenggang : biasanya pada digiti terdapat alat renang atau selaput renang
2. Pengarung : biasanya digitinya panjang-panjang berfungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh saat hinggap pada tanaman air.
3. Pengais : tiga digiti yang kedepan terletak pada bidang datar dan satu dibelakang terletak agak keatas.
4. Pemanjat : dua digiti kedepan dan dua digiti lagi kebelakang
5. Pencengkram : digiti yang kedepan bagian luar bisa diputar ke belakang apabila waktu mencengkram.
6. Hinggap : semua dgiti terletak pada bidang datar.
Kelas mamalia
Karakteristik Mamalia
Binatang menyusui atau mamalia adalah kelas hewan vertebrata yang terutama dicirikan oleh adanya kelenjar susu, yang pada betina menghasilkan susu sebagai sumber makanan anaknya; adanya rambut; dan tubuh yang endoterm atau "berdarah panas”.
Kelenjar mammae yang menghasilkan susu adalah ciri yang membedakan mamalia seperti halnya juga rambut. Semua induk mamalia memberikan makan anaknya dengan susu, makanan seimbang yang kaya akan lemak, gula, protein, mineral, dan vitamin.
Sebagian besar mamalia dilahirkan dan bukan ditetaskan. Fertilisasi terjadi secara internal, dan embrio berkembang di dalam uterus dari saluran reproduksi betina. Pada mamalia eutherria (berplasenta) dan marsupial, lapisan uterus induk dan mambran ekstraembrionik yang berasal dari embrio bersama-sama membentuk plasenta, tempat nutrien berdifusi masuk ke dalam darah embrio. Mamalia euthria umumnya disebut sebagai mamalia berplasenta karena plasentanya paling kompleks dan memperlihatkan hubungan yang lebih intim dan berlangsung lebih lama antara induk dan anak yang sedang berkembang.
Mamalia umumnya memiliki otak yang lebih besar dibandingkan dengan vertebrata lain dengan vertebrata lain dengan vertebrata lain dengan ukuran tubuh yang sama, dan banyak spesiesnya mampu belajar. Durasi pengasuhan anak oleh orang tua yang relatif lama memperpanjang waktu bagi anak untuk mempelajari kemampuan dan keterampilan penting untuk kelangsungan hidup dengan mengamati orang tuanya.Diferensiasi geligi merupakan ciri penting mamalia lainnya. Sementara geligi reptilia umumnya berbentuk kerucut dan berukuran seragam, geligi mamalia memilki berbagai ukuran dan bentuk yang diadaptasikan untuk mengunyah berbagai jenis makanan. Geligi manusia, misalnya meliputi geligi termodifikasi untuk memotong (gigi seri dan gigi taring) dan untuk melumatkan dan menggerus (gigi geraham depan dan gigi geraham belakang). Rahang juga telah mengalami pemodelan ulang selama evolusi mamalia dari reptilia, dan dua tulang rahang telah digabungkan dengan telinga bagian dalam mamalia. Mamalia merupakan hewan yang mendominasi hewan vertebrata, karena mamalia memiliki sifat yang adaptif. Mamalia memiliki ukuran dan bentuk badan yang bervariasi yakni yang beberapa sentimeter dan yang ukuranya raksasa. Habitatnya luas, meliputi ekosistem arboreal,aerial, terestrial, dan akuatik. Ada yang bersifat nocturnal(pada malam hari) dan ada yang diurnal (aktif siang hari ). Salah satu karakter penting mamalia, yaitu mempunyai alat penutup tubuh ditutupi oleh rambut. Hanya sebagia tubuh yang terbuka ( tidak ditutupi rambut) seperti telapak tangan, telapak kaki dan golongan mamalia laut. Salah satu contoh dari mamalia yaitu pada famili muridae. Muridae adalah keluarga besar mamalia ada kurang lebih 600 spesies yang ditemukan secara alami diseluruh Eurasia, afrika dan australia. Mereka telah diperkenalkan diseluruh dunia. Kelompok ini mencakup tikus sesungguhnya dan tikus, gerbil dan kerabatnya. Nama famili muridae kadang-kadang digunakan dalam pengertian yang luas untuk mencakup semua anggota superfamili muroidae. Nama berasal dari bahasa latin mus 9muris genitive) yang berarti “tikus”. Para murid adalah mamalia kecil biasanya sekitar 10 cm, panjang tidak termasuk ekor, namun berkisar 4,4-8 cm. Mouse pygmy afrika untuk 48 cm. Slender-ekor cloud cuming yang tikus. Mereka biasanya memiliki tubuh lansing dengan ekor skala, dan menunjuk moncong dengan kumis menonjol. Banyak murid memiliki kaki memanjang dan kaki yang memungkinkan mereka untuk bergerak dengan gerakan melompat, sementara yang lain memiliki kaki yang luas dan dapat memegang ekor untuk meningkatkan kemampuan mereka mendaki. Namun yang lain tidak memiliki adaptasi. Murid umumnya memiliki indera yang sangat baik dari pendengaran dan penciuman. Mereka hidup diberbagai habitat dari hutan menjadi padang rumput, dan pegunungan. Mereka termaksud herbivora ataupun omnivora, makan berbagai macam makanan pada spesies yang berbeda, dengan bantuan otot-otot rahang kuat dan gigi seri yang tumbuh menggerogoti sepanjang hidup. Murid berkembangbiak dengan sering, sering memproduksi tandu besar beberapa kali per tahun. Mereka biasanya melahirkan antara 20 dan 40 hari setelah kawin, meskkipun ini sangat bervariasi antar spesies.
METODE KERJA
A . waktu dan tempat praktikum
Pelaksanaan praktikum diadakan di laboratorium biologi fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam UNPAK. Pada tanggal 12 Desember 2013.
B . bahan dan alat
Bahan yang digunakan yaitu spesies burung gelati dan burung pipit hidup serta seekor mencit putih yang masih hidup. untuk di identifikasi dan dibuat kunci determinasinya. Alat yang digunakan yaitu kertas, pensil, penghapus, pengaris.
C . rancangan praktikum dan analisis data
Pada percobaan praktikum ini menggunakan bahan dari species segar yang akan diidentifikasi morfologi eksternal dari kelas aves dan kelas mamalia pada kelas aves digunakan spesies burung gelatik dan burung pipit sedankan pada kelas mamalia kita menggunakan spesies mencit putih. Bagian yang diamati yaitu bagian paruh, sayap bulu dan bentuk kaki pada burung sedangkan pada mamalia yang diamati yaitu ukuran tubuh, ekor dan morfologi luar tubuhnya untuk dibuat kunci determinasi
D . pelaksanaan kegiatan
Kegiatan dilaksanakan di laboratorium FMIPA biologi UNPAK kegiatan praktikum meliputi pengidentifikasian spesies dari kelas aves dan kelas mamalia bahan yang digunakan yaitu spesies aves burung gelatik dan burung pipit serta pada mamalia menggunakan mencit. Pada spesies aves burung pipit dan gelatik diamati morfologi luar tubuh dan catat bagian-bagian seperti tipe paruh, tipe kaki kemudian diukur panjang total bagian tubuh dari ujung paruh sampai ekor, diukur pula panjang ekor, panjang paruh dan panjang tarsus pada aves. Pada mamalia (mencit) dilihat morfologi luar tubuh dengan membandingkan warna-warna pada bagian tubuh tertentu saja, yaitu warna bagian punggung, warna bagian perut, dan pola warna pada ekor, pola warna belang-belang atau bitik-bintik pada bagian tubuh lain. Warna ekor yang dibandingkan adalah warna pada pangkal dan ujung ekor atau satu warna pada sisi dorsal ekor dan bagian warna sisi ventralnya. Dilakukan pengukuran berat badan pada mamalia sample yang masih hidup, dilakukan penngukuran panjang tubuh, panjang ekor, panjang kaki belakang, panjang telinga, anjang tengkorak kemudian dilakukan identifikasi pada gigi mamalia dengan membedakan gigi seri, gigi geraham depan, dan gigi geraham belakang.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1 . kelas aves
Burung pipit
Ciri-ciri burung pipit yaitu :
Bulu pada sayap :
1 . Bulu primer : 11
2 . Bulu sekunder : 11
Panjang paruh 1 cm, Panjang badan 9,4 cm, Panjang ekor bulu : 3,7 cm, Panjang sayap sekunder sampai primer : 4,5 cm, Panjang tarsus atau betis : 1,2 cm, Tipe kaki burung yaitu tipe hinggap yang semua digiti terletak pada satu bidang datar. , Tipe paruh : cracking seeds
Kunci determinasi burung pipit :
1.a mantelnya tidak nyata berbintik-bintik.....................................................................................7
7.b mantel tidak hijau ....................................................................................................................9
9.b mantel coklat atau merah,paruh abu-abu atau merah ..............................................................10
10.b mantel coklat dengan bntil-bintil ditengah bulu ...................................................................19
19b abdomen keputihan,berbintik-bintik kecoklatan...........................................................L.striata
Pipit adalah nama umum bagi sekelompok burung kecil pemakan biji-bijian yang menyebar di wilayah tropis Dunia Lama dan Australasia. Burung-burung ini sekarang dimasukkan ke dalam suku Estrildidae, meski ada juga yang menganggap kelompok ini adalah anak-suku (Estrildinae), bagian dari suku Passeridae yang lebih luas. Sebelumnya, kelompok burung ini ditempatkan dalam suku manyar-manyaran, Ploceidae.
Gambar 1.1 Pipit zebra, Taeniopygia guttata
Klasifikasi
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Passeriformes
Upaordo: Passeri
Famili: Estrildidae Bonaparte, 1850
Burung gelatik
Ciri-ciri Burung gelatik :
Panjang sayap : 9 cm, Panjang kaki : 6,5 cm, Panjang ekor : 3,5 cm, Panjang paruh : 1 cm, Panjang seluruh badan : 8 cm, Jumlah bulu primer : 8, Jumlah bulu sekunder : 9, Jumlah bulu tersier : 3, Tipe paruh : cracking seeds, Warna bulu : abu-abu, Warna paruh : merah muda, Tipe digiti : ansyodactylie
kunci Identifikasi
1b) mantel tidak nyata berbintik-bintik ..........................................................................7
7b) mantel tidak hijau .....................................................................................................9
9a) mantel kelabu, paruh pink .............................................Padda oryzivora/Paras major
Gelatik (Padda) mencakup dua jenis burung pengicau dari selatan Indonesia. Kedua jenis ini adalah gelatik jawa (P. oryzivora) dan gelatik timor (P. fuscata). Pola warna keduanya agak bermiripan, dengan yang terakhir berukuran lebih kecil.
Burung ini hidup mengelompok, menyukai tempat lapang dengan banyak rerumputan. Makanan utamanya adalah bulir-bulir rereumputan, terutama padi.
Ciri khasnya adalah bagian pipi yang berwarna putih pada kepala berbulu hitam serta paruh merah dan tebal. Suaranya bercericip berulang-ulang.
Gelatik-batu kelabu (bahasa Latin: Parus major) adalah spesies burung dari keluarga Paridae, dari genus Parus. Burung ini merupakan jenis burung pemakan berbagai serangg yang memiliki habitat di hutan mangrove, hutan pantai, hutan sekunder, kebun, tegalan, pertanian, pedesaan, taman, tersebar sampai ketinggian 2.000 m dpl.
Gambar 1.2 burung gelatik
Klasifikasi Gelatik-batu kelabu
Kerajaan: Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Passeriformes
Famili : Paridae
Genus : Parus
Spesies : P. major
2 . kelas Mamalia (mencit )
Mencit (Mus musculus)
Mencit hidup di berbagai daerah mulai dari iklim dingin, sedang maupun panas dan dapat hidup dalam kandang atau hidup bebas sebagai hewan liar. Bulu mencit liar berwarna abu-abu dan warna perut sedikit lebih pucat, mata berwarna hitam dan kulit berpigmen (Malole dan Promono, 1989).
Mencit merupakan hewan yang paling banyak digunakan sebagai hewan model laboratorium dengan kisaran penggunaan antara 40-80%. Mencit banyak digunakan sebagai hewan laboratorium (khususnya digunakan dalam penelitian biologi), karena memiliki keunggulan-keunggulan seperti siklus hidup relatif pendek, jumlah anak per kelahiran banyak, variasi sifat-sifatnya tinggi, mudah ditangani, serta sifat produksi dan karakteristik reproduksinya mirip hewan lain, seperti sapi, kambing, domba, dan babi. Menurut Mencit dapat hidup mencapai umur 1-3 tahun tetapi terdapat perbedaan usia dari berbagai galur terutama berdasarkan kepekaan terhadap lingkungan dan penyakit (Malole dan Pramono, 1989).
Adapun kalsifikasi dari mencit sebagai berikut:
Klasifikasi Mencit ( Mus musculus)
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Sub Filum : Vertebrata
Kelas : Mamalia
Ordo : Rodentia
Sub Ordo : Myoimorphia
Famili : Muridae
Genus : Mus
Spesies : Mus musculus
Karena masih termasuk dalam kingdom animalia dan kelas mamalia (kelas yang sama dengan manusia), maka mencit ini memiliki beberapa ciri-ciri yang sama dengan manusia dan mamalia lainnya.
Berikut adalah ciri-ciri hewan mamalia:
memiliki tulang belakang (back bone), Jantung terdiri dari 4 ruang, Badan dilitupi oleh bulu, Mempunyai cuping telinga, Mempunyai kelenjar peluh, Mamalia betina, melahirkan dan menyusi, Memiliki, paru-paru untuk bernapas, Berdarah panas, Reproduksi mencit yang cepat membuat hewan ini menjadi mudah ditemukan dan dikembang biakan. Oleh karena itulah mencit sering sekali menjadi hewan percobaan oleh para peneliti atau ahli biologi. Mencit juga memiliki julukan lain yaitu hewan eksperimen.
Kunci determinasi mencit
Kelas mamalia
Bagian-bagian tubuh yang diukur
Panjang H & B : 11 Cm
Panjang E :14
Panjang HF : 6 Cm
Panjang E : 1,5 Cm
Panjang SK : 4,5 Cm
Panjang Kaki 3,5 Cm
KUNCI IDENTIFIKASI
1b. Punggung berambut atau botak ............................................................................2
2b. Ada tungkai belakang, tungkai depan dan ekor bila ada wujudnya normal..........................................................................................................................4
4b. Diantara tungkai-tungkainya tdak terdapat kulit semacam itu .............................7
7b Bukan gajah............................................................................................................8
8b. Dengan cakar kuku yang datar, tubuh berambut tebal..........................................9
9b. Tungkai tidak mengalami modifikasi untuk .......................................................11
11a. Gigi-gigi bertipe rodentia, gigi seri seerti ahat, umunya besar, tanpa taring, ada diastem, diantara gigi seri dan geraham, sehingga bibr melipat ke dalam memisahkan bagian depan mulut (tikus, tupai, landak ...........................................................................................roentia
Gambar 1.3 mencit putih
Dari hasil pengamatan praktikum dapat kita bahas bahwa dalam melakukan identifikasi dan mendeskripsikan suatu spesies pada suatu kelas dapat melakukanya dengan cara menggunakan kunci determinasi dengan ciri-ciri yang dicantumkan dalam kunci determinasi, dimulai dengan nomor (1) kemudian dilanjutkan dengan nomor yang tercantum dibelakang karakter-karakter yang bersangkutan. Begitu selanjutnya sampai pada akhirnya akan didapatkan secara berurutan, ordo, famili, genus, dan spesies dari hewan tersebut.
Dari kunci determinasi diketahui pada kelas aves burung pipit mantelnya tidak nyata berbintik-bintik, mantel tidak hijau, mantel coklat atau merah, paruh abu-abu atau merah, mantel coklat dengan bntil-bintil ditengah bulu, abdomen keputihan, berbintik-bintik kecoklatan termaksud dalam spesies L. Striata
Pada kunci determinasi burung gelatik yang kami amati mantel tidak nyata berbintik-bintik, mantel tidak hijau
mantel kelabu, paruh pink yaitu pada spesies Padda oryzivora/Paras major.
Pada mamlia (mencit putih)
Punggung berambut atau botak, Ada tungkai belakang, tungkai depan dan ekor bila ada wujudnya normal, Diantara tungkai-tungkainya tdak terdapat kulit semacam itu, Bukan gajah, Dengan cakar kuku yang datar, tubuh berambut tebal, Tungkai tidak mengalami modifikasi untuk, Gigi-gigi bertipe rodentia, gigi seri seerti ahat, umunya besar, tanpa taring, ada diastem, diantara gigi seri dan geraham, sehingga bibr melipat ke dalam memisahkan bagian depan mulut (tikus, tupai, landak termaksud dalam ordo roentia hewan pengerat. Merupakan kelompok mamalia utama (42%) yang dapat berkembang pada berbagai lingkungan di seluruh dunia. Rodentia dicirikan dengan pola gigi yang khas , dimana memiliki sepasang gigi seri (incisivum) yang berbentuk seperti pahat pada rahang atas dan bawah, dan adanya ruang anatara gigi seri dengan geraham (deastema).
Menurut Nowark dan Paradiso (1983) Rodentia memiliki empat jari kaki yang panjang dan ibu jari yang pendek dengan kuku pada ujung jarinya. Rodentia pada umumnya merupakan omnivore, sehingga memiliki toleransi habitat yang tinggi dan memungkinkan sebaran yang luas diberbagai jenis habitat yang tinggi .
KESIMPULAN
Dari hasil praktikum dan pembahasan dari setiap kelas yang kita amati bahwa dari setiap kelas memiliki ciri-ciri khas tertentu meskipun sekilas terlihat sama pasti ada perbedaan yang mendasar dari suatu kelas tersebut sehingga spesies tersebut memiliki nama sendiri dari kelas tersebut. Untuk melakukan identifikasi dari setiap kelas hewan kita dapat menggunakan kunci determinasi dengn ciri-ciri yang dicantumkan dalam kunci determinasi sehingga kita dapat mengetahui spesies apakah itu dari kelas tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Campbel, N.A., J. R Reece and L. G. Mitchell.2003.biologi. Edisi Ke Lima. Jilid 1, 2 dan 3. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Rosadi, Bayu dan Hurip Pratomo. 2010. Praktikum Taksonomi Vertebrata. Universitas Terbuka.
Kurniati, H. 2003. Amphibian and reptiles of Gunung Halimun Nasional Park. West Java. Indonesia. LIPI-NEF. Bogor
MacKinnon, J. 1998.Fields Guide to the Birds of Java and Bali. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Suwignyo, S., B. Widigdo, Y. Wardiatno dan M. Krisanti. 2005. Avertebrata Air. Jilid 1 dan 2. Peenerbar Swadaya. Jakarta.
Benton, Michael J. (2004). Vertebrate Paleontology (3rd ed.). Oxford: Blackwell Science Ltd.
Malole dan Promono, 1989.Mamalia.
Kimball, J. W. 1983. Biologi. Jilid III. Erlangga : Jakarta
sumber :
- laporan praktikium biologi morfologi hewan UNPAK
-buku laporan biologi
sumber :
- laporan praktikium biologi morfologi hewan UNPAK
-buku laporan biologi
No comments:
Post a Comment